Hari itupun Aku Dioperasi Sinusitis

Operasi diputuskan pada hari Selasa 10 Juli 2012. Senin siang tanggal 9 Juli 2012 aku sudah bersiap pergi ke RSUD X, sampai disana ternyata belum ada ruangan yang sesuai dengan tanggungan ASKES yang aku punya kebetulan aku PNS Golongan III. Terpakasa aku mencari ruangan lain di VIP. Tanya-tanya berapa selisihnya ternyata tidak terlalu besar. Namun aku batal menggunakan rungan VIP karena pada pukul 6 sore aku Tanya lagi ke ruangan kelas 1, ternyata sudah ada tempatnya dan namaku sudah tertera di kamar no 7.

Petualangan menjelang operasi pun dimulai. Setelah mengurus administrasi kemudian aku langsung diinfus. Itu adalah rawat inap dan infuse pertama dalam hidupku. Setelah diinfus aku diharuskan untuk puasa mulai pukul 2.00. Sebelum puasa aku dibelikan dulu nasi goreng oleh sang Ibu tercinta.


Malam itu sungguh sulit rasanya untuk tidur. Memikirkan apa yang akan terjadi esok hari. Sempat juga terpikir aku belum menulis wasiat apapun untuk orangtuaku, padahal segala kemungkinan bisa terjadi waktu operasi. Sempat terpikir untuk menuliskan beberapa wasiat penting tentang beberapa aset yang aku punya agar bisa dimanfaatkan kelak, namun itu pun tidak sempat. Ohh iyah, sebelum  adanya operasi ada semacam surat persetujuan dari keluarga tidak akan menuntut atas kejadian apapun setelah operasi.

Esok harinya peristiwa operasi itupun tiba. Kira-kira pukul 9.00 WIB aku dibawa ke ruang Operasi menggunakan kursi roda. Sampai di dalam ruangan, situasi membuat sedikit gugup, karena ada beberapa orang terbujur kaku karena sedang menunggu siuman pasca operasi. Tidak lama setelah itu keluargaku disuruh untuk menebus obat, mungkin obat-obatan yang digunakan pada saat operasi itu. Setelah obat-obatan tiba aku masuk ruang OK itu disuruh melepas semua baju dan hanya menyenakan CD. Disuruh berbaring dan kemudian ditempeli beberapa alat monitor detak jantung kemudian disuntik bius dan pusss… tidak sadar hingga aku terbangun ketika melihat perawat menggunakan baju hijau menghapiriku. Setelah itu tidak sadar lagi dan sadar lagi ketika ada dua suster menyuruhku bergeser ke tempat tidur beroda. 

Kemudian aku dibawa ke ruangan, dan tiba di ruangan aku melihat Ibu sedang menangisiku.
Paska operasi hidungku sebelah kanan yang dioprasi terasa penuh sesak. Entah Didalamnya terdapat kertas tampon, dan itu tidak dilepas hingga tiga hari. Sungguh sangat menyiksa karena kebetulan hidung sebelah kiri pun agak mampet. Mungkin karena memang agak flu karena dua hari sebelum operasi aku ada tugas di puncak. 

Salah satu pengalaman menarik ketika operasi adalah adanya beberapa mahasiswa kedokteran yang sedang praktek. Tiap hari mereka berkunjung ke ruangan untuk melakukan cek. Ada satu orang mahasiswa perempuan yang ketika aku mau masuk ke ruang OK terus aku perhatikan, apakah dia ikut mengoperasiku? Ternyata memang ikut setelah aku tanyakan.. ohh tidak berarti aku tidak memakai baju dan dilihat oleh dia.

Dan pada hari ketiga pun dia yang banyak berperan untuk mencabut tampon yang ada di hidungku. Ini adalah tahapan tersakit dari operasi sinusitis. Karena ternyata kertas tampon itu ada beberapa dan lumayan panjang. Kertas-kertas itu dicabut satu persatu. Bisa anda bayangkan bagaimana rasanya. Setelah semua tampon dicabut kemudian dokter menaruk kembali satu tampon dan menutup hidungku dengan perban. Setalah itu aku boleh pulang ke rumah dan harus periksa hari rabu depannya.

Ketika hari rabu depan tiba di RS aku kemudian menunggu dokter datang di kantin sambil browsing di laptop. Ketika sedang asik kemudian mahasiswi itu pun datang lewat, dia mengangguk kepadaku dan aku pun sama menganggu dan tersenyum kepadanya. Penasaran siapa namanya, lalu aku curi-curi kesempatan meilhat name tagnya klo tidak salah Jasminne.

Rabu itu tampon terakhir dicabut dan rasanya sungguh sangat lega ketika bisa menghirup udara lagi dengan lancar. Meskipun masih ada sedikit bengkak namun aku sudah cukup bersukur karena semuanya berjalan dengan lancar.

http://operasisinusitis.blogspot.com/

Artikel Terkait:

Read more at http://lenterablogger.blogspot.com/2012/05/cara-buat-artikel-terkait-scroll-bar.html#O8DI5OjM5JsWXsFK.99