Para Ilmuwan-ilmuwan holtikultura mulai mengalihkan pandangannya kepada mawar biru karena mahkota bunganya yang indah di dalam dunia pembiakan tanaman. Dan sekarang, pasar-pasar Jepang sedang bersiap untuk menyambut apa yang disebut para ilmuwan ‘bunga mawar biru rekayasa genetika pertama.’ Perusahaan Jepang telah mengumumkan dirinya sebagai perusahaan pertama yang menawarkan dan menjual bunga langka ini di pasar-pasar dengan harga kisaran antara 2000 – 3000 yen (sekitar USD $22 – USD $33) untuk tiap tumbuhannya, sekitar 10 kali lebih mahal dari harga normal.
Sebagaimana diketahui, tidak ada pigmen warna biru alami di dalam bunga-bunga mawar ketika direproduksi dari bunga mawar biru yang sebenarnya dengan cara metode pembiakan tradisional.
Pada kenyataannya, fakta tentang mawar-mawar biru bukanlah sesuatu yang baru. Mawar biru Faux diciptakan secara tradisional dengan pewenteran (pewarnaan) pada mawar-mawar putih. Ada juga mawar-mawar imitasi yang diproduksi dengan jalan pencampuran keturunan secara tradisional. Tetapi para peneliti berkata bahwa warnanya lebih mirip pada warna magenta.
Pada tahun 1847 Samuel Parsons, peneliti bunga asal Amerika berkata di dalam bukunya yang berjudul ‘Mawar’: “Perkembangan ilmu teknologi dan sains benar-benar telah berhasil memenuhi harapan para tukang kebun dalam menciptakan dan meneliti perkebunan mawar-mawar biru hingga akhir penelitian mereka.”
Bernard Mehrnj, seorang peneliti bunga berkata bahwasanya mawar biru telah diproduksi olehnya pada sembilan puluhan tahun lalu di Jerman. Dia telah menamakannya ‘Veilchenblau’, tetapi mawar tersebut lebih mirip ungu keabu-abuan, dan juga tidak berbunga kecuali hanya sekali.
Pada tahun 2004, perusahaan Suntory mengumumkan dirinya telah berhasil dalam pengembangan mawar biru yang sebenarnya. Mereka telah dibantu oleh Perusahaan Bioteknologi Australia ‘Florigene’, dengan cara pencampuran gen utama dari struktur warna biru ‘Delphinidin’ di dalam bunga-bunga Petonia ke dalam bunga-bunga mawar. Mereka berdua telah menamakan istilah bunganya ‘Floriography’ karena dia mewakili ketidakpastian dan perealisasian untuk percobaan yang mustahil.
Dan sejak saat itu, warna-warna mawar digunakan untuk menunjukkan perasaan yang berbeda-beda bagi manusia. Seperti mawar merah, dia berkaitan dengan kerinduan, cinta yang romantis dan bergelora. Warna merah pada mawar yang tersingkap di dalamnya menunjukkan sedikitnya keramahan dan kehangatan atas cinta. Keikhlasan dan kemurnian terlambangkan oleh mawar putih. Kemudian pada mawar kuning melambangkan kejujuran.
Para Ilmuwan yakin permintaan atas mawar-mawar biru akan sangat besar di masyarakat. Karena makna yang terkandung di dalamnya tidak akan hilang dalam hubungan manusia, dan juga mereka selalu mencari sesuatu yang langka dan berbeda. Apalagi bunga mawar selalu diletakkan dalam legenda-legenda, mitos-mitos, puisi-puisi, juga gambar-gambar.
Dahulu kala, orang-orang Romawi kuno sangat suka terhadap bunga-bunga mawar. Kaisar Nero telah membangun ruang makan berbentuk bulat yang sangat besar, dan banyak sekali bunga-bunga mawar bergelantungan di langit-langitnya. Bahkan Permaisuri Josephine, istri dari Napoleon Bonafarte memerintahkan para pengumpul bunga-bunga untuk mengimkan mawar kepadanya dari segala penjuru dunia yang terkenal pada waktu itu, sampai terjadinya perang Napoleon. Sedangkan di jepang, mawar diutamakan sebagai hadiah-hadiah sebagai makna spiritual yang mendalam.
Pemasaran bunga-bunga mawar biru baru ini akan sempurna jika digunakan sebagai hadiah besar untuk momen-momen khusus seperti pernikahan, resepsi pernikahan dan festival-festival lain menurut perusahaan yang memproduksinya.
Saat ini, perusahaan tersebut tidak merencanakan pemasaran mawar-mawar biru di luar jepang. Tetapi hal tersebut bukanlah perkara buruk, karena ada sebagian negara yang tidak suka pada bunga-bunga berwarna biru seperti Italia. Karena di sana, warna biru berkaitan dengan prasangka buruk dan malapetaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar