Alergi makanan telah menjadi masalah yang semakin meningkat frekuensinya dari tahun ke tahun.
Berbagai penelitian terus dilakukan untuk menemukan cara diagnosis alergi makanan yang mudah dan akurat.
Double-blind, tantangan pangan plasebo-terkontrol adalah beberapa standar umum untuk mendiagnosis alergi makanan.
Namun prosedur tersebut umumnya memakan waktu, mahal, dan malah bisa memicu rekasi alergi yang parah selama prosedur dilakukan.
Selain itu, tidak semua fasilitas klinis memiliki staf atau sumber daya untuk uji alergi makanan.
Dr Audrey DunnGalvin dan Profesor Jonathan Hourihane dari Departemen Pediatri dan Kesehatan Anak merancang alat yang akurat untuk menentukan jenis makanan apa yang menyebabkan suatu alergi.
Alat ini menggunakan model matematika dan algoritma untuk mendeteksi makanan yang paling sering mengakibatkan alergi (susu sapi, telur, kacang tanah).
Alat ini mengkombinasikan berbagai faktor klinis seperti tes tusukan kulit, alergen IgE spesifik dalam serum, total IgE, sejarah reaksi alergi, jenis kelamin dan usia.
Hasil dari alat ini kemudian dibandingkan dengan hasil tes tantangan makanan yang sesungguhnya.
Dari hasil analisis, para peneliti kemudian mengembangkan model prediksi yang efektif, sebuah ‘kalkulator’ untuk mempredisksi jenis makanan yang menyebabkan alergi.
Kalkulator alergi makanan akan meningkatkan kualitas hidup pasien maupun orang tua yang memiliki anak yang menderita alergi makanan dan akan mengurangi biaya tes alergi makanan secara signifikan.
“Anak-anak umumnya menganggap tes alergi makanan cukup menegangkan dan memakan banyak waktu,” kata Dr Audrey DunnGalvin.
“Kalkulator alergi makanan ini cukup handal serta dapat menghemat waktu serta lebih nyaman bagi anak-anak,” kata Kevin Dalton dari Kantor Alih Teknologi UCC.[\
sumber
http://jurnalsains.com/57/kalkulator-untuk-menentukan-penyebab-alergi-makanan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar