Menurut Al Quran, Jin diciptakan jauh sebelum manusia diciptakan. Jin diciptakan oleh api, malaikat diciptakan oleh cahaya, dan manusia diciptakan dari tanah.
Jin menolak untuk menyembah manusia berbeda dengan malaikat. Jin menolak menyembah manusia dengan alasan dia jauh lebih mulia dari manusia karena diciptakan dari api, sedangkan manusia diciptakan hanya dari tanah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Al-Baqarah: 34)
Malah dengan analoginya yang menyesatkan, Iblis menjawab:
قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِيْنٍ
“Aku lebih baik darinya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Al-A’raf: 12)
Tuhan tidak menghendaki demikian, dan karena kesombongan Jin, maka Jin tidak akan pernah mau menyembah manusia, dan menghalangi setiap manusia yang ingin menyembah Tuhan Sang penciptanya.Ini akan berlangsung sampai Jin di”sirnakan”oleh Tuhan pada hari kiamat.
Tuhan tidak menghendaki demikian, dan karena kesombongan Jin, maka Jin tidak akan pernah mau menyembah manusia, dan menghalangi setiap manusia yang ingin menyembah Tuhan Sang penciptanya.Ini akan berlangsung sampai Jin di”sirnakan”oleh Tuhan pada hari kiamat.
أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِيْنَ
“Iblis menjawab: ‘Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan’, Allah berfirman: ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.’ Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukumiku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf: 14-17)
“Iblis menjawab: ‘Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan’, Allah berfirman: ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.’ Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukumiku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf: 14-17)
Jin dapat berubah bentuk sesuka hatinya, yang pada hakekatnya, seperti yang telah saya katakan sebelumnya dalam blog terdahulu, dia(jin) akan mengikuti dan membaca atmosfir dari ketakutan manusia terhadap sosok tertentu.
Sekali lagi diingatkan karena jin diciptakan Tuhan dari api, dan tidak diciptakan Tuhan untuk menjadi seorang perempuan, atau laki-laki, genderuwo, kalong wewe, kuntilanak, tuyul atau mbak Yul.
Untuk itu setiap manusia yang melihat penampakan adalah manusia yang tak mengerti akan Alquran secara mendalam akan tetapi ingin disebut Muslim, yang ketakutan dalam dirinya melebihi nalar logika dan akal sehatnya. Mereka mudah terombang-ambing kepada segala hal yang berbau ghaib. Manusia yang beriman pada hakekatnya memang harus mempercayai keberadaan jin, karena jin diciptakan oleh Tuhan, dalam artian, jika beriman kepada Tuhan, haruslah mempercayai keberadaan jin. Akan tetapi semua hal yang saya tuliskan ini, jangan membuat manusia pada akhirnya lebih menakuti jin ketimbang Tuhan sendiri, karena jin hanya mengikuti imajinasi manusia dalam penampakan nya.
Alam ghaib tetaplah ghaib, sesuatu yang tidak bisa diketahui dan dilihat manusia kecuali apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala beritakan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلاَ يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا. إِلاَّ مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُوْلٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا
“(Dia adalah) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (Al-Jin: 26-27)
Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya memerintahkan agar mengimani perkara yang ghaib dengan keimanan yang benar.
Hal ini untuk mengingatkan tak ada seorangpun, baik malaikat, manusia atau jin yang mengetahui sesuatu yang ghaib seperti masa depan, dsb karena jelas jelas Tuhan sajalah yang mengetahuinya kecuali jika memang Tuhan menghendakinya.
(ingat!!! Jika Tuhan menghendaki,
bukan jin kehendaki)
(ingat!!! Jika Tuhan menghendaki,
bukan jin kehendaki)
Jika seorang bisa mengetahui masa depan, mendapat pencerahan atau bisikan dari malaikat, tentunya semuanya atas seijin Tuhan dan diberikan kepada orang-orang yang sudah mengetahui keimanan dengan benar.
Tak terkecuali dengan anak Indigo untuk versi Septianda dan Hamdany.
Ketika menonton acara Anak Indigo sabtu ini, tagl 08 Januari 2012, membuat saya makin ingin mengingatkan semua anak Indigo jikalau mereka jangan sampi tersesat dan menajdi musyrik yang syrik.
Seperti diungkapkan oleh ibunda dari Septianda dan Hamdany yang merasa takut kalau nantinya anak-anak mereka akan menjadi musyrik yang syrik. Saya sangat menghargai ketakutan beliau, karena pada kenyataannya, banyak anak-anak yang diberi talenta oleh Tuhan Sang Maha Pencipta jadi melupakan sosok Yang kuasa dan lebih mengandalkan ke AKU an mereka ketimbang keberadaan dan kekuasaan Tuhan itu sendiri. Mereka jadi terbius dan akhirnya berada pada posisi nyaman dan pada akhirnya tanpa mereka sadari, mereka sudah bertindak sebagai Tuhan.
Anak-anak Indigo di Indonesia banyak terbentuk menjadi interdimensional karena latar belakang budaya Indonesia yang sangat mempercayai akan hal-hal yang berbau klenik, ketimbang ilmu pengetahuan. Untungnya apa yang dialami Hamdany saudara dari Septianda berbeda dengan anak Indigo di Indonesia pada umumnya karena anak Indigo ini lebih menyukai dunia internet untuk menjadi hacker ketimbang berbicara dan berhubungan selalu dengan dunia klenik.
Mari kita berasumsi.
Jin menurut ajaran Islam, akan senang bercokol di Indonesia dengan macam-macam rupa penampakannya, karena terbawa atmosfir dari alam pikiran orang Indonesia pada umumnya. Mereka (jin) tinggal merealisasikan secara visual keberadaan mereka karena membaca energi dari ketakutan manusia itu sendiri.Tak terkecuali dengan anak-anak Indigo yang tinggal di Indonesia, baik Muslim ataupun bukan.
Jika anak-anak Indigo yang berasal dari keluarga dengan latar belakang agama yang berbeda,mempelajari kitab suci agama mereka dengan baik, maka semua”penyimpangan” ataupun ketidak tahuan mereka akan dengan cepat mereka sadari, karena sudah mengerti akan apa yang dituliskan Tuhan dalam setiap Kitab suci agama mereka masing-masing tentang kebesaran Tuhan dan keberadaan makhluk lain selain manusia.
Sugesti akan menjadi suatu senjata ampuh untuk berhubungan dengan dunia klenik yang biasanya adalah sarat dengan tipu daya.Jika anak Indigo mendapatkan anugrah dari Tuhan tentang bisa menembus dimensi dengan melihat masa depan, maka tentunya harus dengan catatan “keimanan yang benar” terlebih dahulu, dalam artian mengerti dan memperdalam semua ajaran yang ada dalam kitab suci Alquran(bagi yang muslim).
Karena jika tidak, seperti yang dikatakan dalam kitab suci Alquran tersebut, tak ada seorang pun yang tahu akan hal ghaib tak terkecuali jin, malaikat, dan manusia, maka semua anak Indigo adalah penipu yang tersugesti dengan alam bawah sadar dan fantasi mereka semata.
Karena jika tidak, seperti yang dikatakan dalam kitab suci Alquran tersebut, tak ada seorang pun yang tahu akan hal ghaib tak terkecuali jin, malaikat, dan manusia, maka semua anak Indigo adalah penipu yang tersugesti dengan alam bawah sadar dan fantasi mereka semata.
Saya tidak menuduh semua anak Indigo adalah penipu jika bisa mengetahui tentang masa depan, tapi, apakah Alquran mengatakan segala sesuatu yang bohong dan tidak benar?Tentu saja tidak!!!.
Jikalau Alquran mengatakan yang benar dari Tuhan secara langsung, untuk kasus ini, siapakan yang berbohong?
Anda, para pembaca semua dengan pasti bisa menjawabnya.
sumber
http://laskarpelangianakbangsa.blogspot.com/2012/01/anak-indigo-11-versi-septianda-hamdany.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar