Sabtu, 14 Juli 2012

MARI MENGENALI TUBUH KITA SEUTUHNYA ( episode 1 )



Perhatian manusia pada umumnya tentang dirinya sendiri selalu terpusat pada badan wadag atau badan fisik. Hal ini memang layak dan dapat dipahami. Dalam tumbuh kembang, dalam sehat sakit, dalam tindak dan gerak, dari lahir sampai ajal, terutama hanyalah fisikalitas badan wadag dalam ujud kasarnya yg tampak jelas dan menonjol lewat persepsi panca inderanya.


Kebanyakan orang tidak menghiraukan, memikirkan ataupun mengerti, apakah sebenarnya yang mendasari bentuk dan geraknya. Memang sering terucap kata berantai : jiwa & raga, jasmani & rohani, lahir & bathin, dan kata berangkai psikosomata. Namun semuanya itu kerap tanpa kedalaman persepsi dan proyeksi untuk merangkum keseluruhan arti dari kata berantai tsb.
Pengetahuan tentang badan halus manusia ( asoma ), meski sekarang ini masih saja terbatas dipahami, namun bisa membuka cakrawala baru tentang kesadaran dan kehidupan. Karena bisa menerangkan perbedaan pembawaan, nasib, pertumbuhan, juga pencapaiannya di kehidupan dunia, yang bisa sangat berbeda dari seseorang ke seorang lainnya.


Meskipun sebenarnya pengetahuan tentang masalah ini sudah merupakan pengertian lama pada banyak budaya bangsa dunia. Pengenalannya dari jaman ke jaman kerap terlupakan, terdesak oleh ilmu pengetahuan & teknologi, bahkan tenggelam dalam keketatan pemahaman religi dan rekayasa politik.


Badan manusia.




Badan manusia sarat dengan keajaiban, seperti tersimak dengan pendekatan esoteris lewat penelitian subyektif. Sayang hal yg sudah dikenal ribuan tahun ini, sekian lama masih kurang diperhatikan, bahkan sengaja diabaikan oleh dunia ilmu, dan dianggap sebagai hal yang tidak/belum terbukti.


Sebaliknya terdapat kesan bahwa visi ttg jiwa raga manusia secara tradisional, suatu visi yang lebih bersifat gaib (occult), mistis atau religius.
Kebudayaan kuno di Jawa, Mesir, Babilon, Persia, Yahudi, India, Cina, Yunani, Eropa (abad pertengahan) sudah mengenal permasalahan ini. Meski berbeda dalam kata, istilah dan tujuan pengertiannya.


Bagaimanapun juga, dalam beberapa dasawarsa terakhir ini telah terlihat perubahan. Makin banyak ilmuwan mulai memberikan perhatian lebih pada masalah2 metafisika, metapsikik, supranatural dsb.


Semakin banyak yang memikirkan, bagaimana ujud diri insani sebenarnya, dan hubungannya dengan alam semesta lingkungannya.


Ilmu fisika modern yang didasarkan pada teori Quantum dan materi yang dianggap tersusun dari partikel subatomer, mulai beranjak meninggalkan dasar itu. Diketemukan, bahwa semua daya dan materi adalah ujud dari getaran elektro-magnetik. Bahwa apa yang teramati oleh indera, bukanlah realitas yang sebenarnya. Tetapi hanya sesuatu yang semu, ditentukan oleh matra pengamatan. Disebut pula bahwa segala ujud kehidupan adalah manifestasi suatu bentuk energi.
Secara tradisional pengertian getaran (vibrasi) yang menjadi ujud segala rupa daya dan materi di alam ini, sudah sejak lama dikenal dan dipercaya adanya. Tidak lewat obyektifitas empiris, melainkan lewat subyektifitas intuisi.


Kedua garis pandang itu, sekarang ini semakin cenderung konvergen. Titik temu mulai tampak di cakrawala, konfluensi pun terjadi.
Kebenaran fakta bukan lagi selalu bersifat obyektif, melainkan dapat juga sesuatu yang bersifat subyektif. Dalam pada itu perbedaan ungkapan bahasa yang dipakai diakui kerap mempersulit terjadinya kesamaan pendapat, selain tidak selalu mampu memaparkan istilah dan inti permasalahan


sumber
http://www.seroja23.com/mari-mengenali-tubuh-kita-seutuhnya-1/

Artikel Terkait:

Read more at http://lenterablogger.blogspot.com/2012/05/cara-buat-artikel-terkait-scroll-bar.html#O8DI5OjM5JsWXsFK.99

Tidak ada komentar:

Posting Komentar