Selasa, 28 Agustus 2012

Hati-hati Dengan Ahli Psikologi. Apakah Dia yang Kamu Butuhkan?



Bagaimanakah perasaanmu jika anggota keluarga kita yang masih muda (anak atau adik) yang dibawa ke seorang psikolog karena sudah beberapa kali berkelahi di sekolah, didiagnosis “memiliki kecenderungan menjadi psikopat”? Lalu, bagaimanakah perasaanmu ketika kamu membawa anak ini ke psikolog lain yang mengatakan bahwa “kenakalan”-nya hanyalah sebuah fase yang akan hilang dengan sendirinya? Dan apa yang akan kamu perbuat saat kenalan lain yang kamu tahu adalah seorang profesor psikologi mengatakan bahwa ia tak mengerti apa-apa tentang dunia anak-anak dan tak bisa membantu anak atau adikmu ini?
Jangan bingung, karena kamu baru saja bertemu dengan tiga orang ahli psikologi yang memiliki spesialisasi yang berbeda, dan kebingungan ini adalah (sayangnya) salahmu sendiri.

Seperti di bidang kedokteran, psikologi juga memiliki spesialisasinya sendiri. Seperti para dokter yang memiliki keahlian khusus untuk menangani jantung, syaraf, tulang dan lain-lain, spesialisasi di bidang psikologi membuat para praktisinya memiliki keahlian khusus masing-masing (dan mungkin nol pengetahuan di area psikologi lainnya). 
Seharusnya, para ahli psikologi ini secara otomatis tidak menerima keluhan-keluhan klien yang bukan keahliannya. Hanya saja, kadang ada ahli psikologi yang nakal dan menerima semua klien demi uang atau alasan lain.
Maka, adalah tugas kamu untuk mencari tahu keahlian para praktisi psikologi ini sebelum datang konseling. Dalam artikel ini Ruang Psikologi akan menjabarkan keahlian para praktisi psikologi sesuai dengan cabang yang ada di dunia psikologi (serta penjabaran tambahan mengenai “tiga Profesi Psikolog di Indonesia” di bagian Catatan). 
Oh ya, artikel ini juga berguna untuk kamu yang merasa tidak memerlukan bantuan ahli psikologi karena kamu “tidak gila”, di artikel ini kamu akan menemukan bahwa ada ahli-ahli psikologi yang juga dapat memberikan manfaat bagi manusia yang sehat. Berikut adalah cabang-cabang di psikologi dan apa saja kemampuan yang dimiliki para ahlinya:
1. Psikologi Abnormal
Cabang dari psikologi ini meneliti dan melakukan intervensi kepada gangguan-gangguan kejiwaan, seperti autisme, perilaku seksual menyimpang, gangguan kepribadian, dan lain-lain. Tugas mereka adalah mendiagnosa gangguan apa yang dimiliki seseorang dan melakukan terapi agar orang tersebut dapat hidup dengan normal di dalam masyarakat. Biasanya, pandangan masyarakat umum dari sesuatu yang namanya “psikolog” adalah apa yang digambarkan dari praktisi cabang psikologi ini. Praktisinya biasanya dikenal dengan sebutan psikolog (klinis), konselor atau psikoterapis.
Catatan: Psikolog Klinis adalah profesi yang harus kamu datangi jika memiliki keluarga yang mengalami gangguan psikologis. Terdapat dua macam Psikolog Klinis, yaitu mereka yang secara khusus menangani atau mencegah gangguan psikologi pada ANAK dan mereka yang mengkhususkan diri untuk menangani orang DEWASA. Untuk kasus yang terdapat di awal artikel ini, sebaiknya anak tersebut dibawa ke Psikolog Klinis Anak, karena psikolog ini juga akan mempertimbangkan proses perkembangan anak. Pada beberapa anak, memang terdapat fase “kenakalan” yang sebenarnya akan hilang dengan sendirinya seiring dengan makin dewasanya anak. Psikolog Klinis Dewasa akan bekerja paling efektif jika berhadapan dengan mereka yang sudah hidup dengan mandiri.
2. Psikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan mempelajari tentang hal-hal yang membantu atau menghambat proses mengajar di sekolah. Misalnya, persepsi murid kepada guru, di mana persepsi ini dapat membantu atau menghalangi murid dalam menerima materi yang diajarkan. Kadang, ahli psikologi di bidang pendidikan juga memiliki kemampuan memberikan terapi kepada anak yang memiliki gangguan psikologis, tapi sebenarnya terapi bukanlah bidang utama mereka. Sebaiknya, jika anak memiliki gangguan psikologis, anak tetap dibawa ke ahli psikologi perkembangan atau psikolog klinis.
Catatan: Psikolog Pendidikan adalah profesi yang tugasnya memastikan siswa di sebuah lembaga pendidikan dapat menerima materi pelajaran dengan optimal. Ia harus memastikan kondisi keluarga siswa, kondisi psikologis siswa (motivasi anak, gaya belajar anak, dan lain-lain), serta kondisi fisik di tempat belajar tidak akan mengganggu penyerapan materi pelajaran. Untuk kasus di awal artikel, psikolog pendidikan dapat berperan sebagai orang yang memberikan diagnosa awal. Tetapi, sebaiknya diagnosa final dan penanganannya dilakukan oleh psikolog klinis.
3. Psikologi Industri dan Organisasi
Cabang ini meneliti tentang kondisi terbaik agar karyawan di sebuah perusahaan dapat bekerja dengan maksimal, mulai dari kondisi fisik dari tempat bekerja sampai dengan kondisi psikologis karyawan. Tema yang dibahas oleh ahli di bidang ini mulai dari tingkat terangnya cahaya di tempat kerja, interaksi karyawan-atasan, motivasi karyawan, kepuasan kerja sampai dengan penanganan masalah di rumah yang dapat mengganggu performa di tempat kerja.
Catatan: Psikolog Industri dan Organisasi adalah profesi yang biasanya bekerja di Human Resource Department. Mereka berfungsi untuk mencari orang dengan bakat yang paling cocok untuk sebuah jabatan, memberi pelatihan agar skill karyawan makin terasah, sampai mendeteksi karyawan yang memiliki gangguan psikologi. Tentu psikolog dari cabang ini sangat tidak cocok untuk menangani kasus seperti yang dijabarkan di awal artikel. Bahkan, seperti yang dijabarkan di awal artikel juga, mungkin mereka adalah profesor di bidang ini tapi tak mengerti apa-apa mengenai kondisi psikologis anak.
4. Biopsikologi
Cabang ini mempelajari bagaimana otak mengontrol perilaku. Misalnya, jika ada seseorang yang kurang mampu memusatkan fokusnya, maka mungkin ada yang salah dengan syaraf, neurotransmiter atau komposisi kimia di otakmu. Jika kesalahan ini diperbaiki dengan obat atau operasi, maka gangguan psikologismu akan tersembuhkan. Ahli di bidang ini biasanya bekerja di laboratorium atau di rumah sakit. Bagi kamu yang butuh konseling biasa, tidak perlu menghubungi mereka.
5. Psikologi Kognitif
Ahli psikologi kognitif adalah mereka yang tertarik pada proses berpikir manusia. Mereka mempelajari bagaimana memori itu dibentuk, bagaimana motivasi membuat manusia melakukan sesuatu, proses manusia memecahkan masalah (problem solving), membuat keputusan (decision making), dan lain-lain. Jika kamu perlu untuk “curhat” tentang gangguan kejiwaan keluargamu, ahli psikologi di bidang ini mungkin tidak akan terlalu tepat, karena mereka lebih memiliki kemampuan untuk melihat proses psikologis yang lebih sempit.
6. Psikologi Komparatif
Psikologi Komparatif membandingkan antara perilaku yang ada di manusia dengan perilaku yang terdapat pada binatang lain yang memiliki otak. Hal ini dipelajari karena dalam beberapa hal, sistem kerja otak dan binatang cukup mirip. Misalnya, dalam bagaimana sebuah kelompok memilih pemimpin, bagaimana kelompok menghukum anggotanya yang melanggar peraturan, bagaimana cara individu mengatasi ketakutan, dan lain-lain. Karena subjek utama yang diteliti ahli psikologi di bidang ini adalah binatang, maka curhat dengan mereka akan membuahkan penjelasan yang lebih primitif atau kembali ke akar evolusi. Misalnya, jika ada anak yang takut akan gelap, mereka akan menjelaskan bahwa ketakutan ini adalah warisan dari nenek moyang kita yang masih hidup di alam liar, sehingga akan terancam keamanannya oleh hewan karnivora di tempat gelap.
7. Psikologi Cross-cultural (lintas-budaya)
Cabang ini membandingkan antara struktur psikologis manusia dari beberapa budaya yang berbeda. Misalnya, perbandingan motivasi berprestasi dari orang Indonesia yang memiliki budaya kolektif dengan motivasi berprestasi orang Singapura yang lebih individualistis. Psikolog yang mendalami studi lintas-budaya biasanya tidak terlalu menajamkan kemampuan memberi terapi, tapi lebih ke kemampuan pengukuran psikologi.
8. Psikologi Perkembangan
Ahli di cabang ini adalah pilihan yang tepat untuk gangguan psikologis yang berhubungan dengan perkembangan (pertumbuhan) manusia, seperti yang dijabarkan di awal artikel ini. Mereka mempelajari kematangan perkembangan pikiran manusia di masa muda, serta penurunan kualitas pikiran di masa tua. Mereka biasanya lebih sensitif dengan anomali (penyimpangan) yang sebenarnya normal, yang merupakan bagian dari perkembangan.
9.  Psikologi Behavioral
Cabang dari psikologi ini mempelajari cara membentuk suatu perilaku dengan proses pengkondisian. Misalnya, agar anak selalu rajin belajar, anak harus diberikan hadiah (positive reinforcement) setelah dia belajar. Praktisi dari cabang psikologi ini bisa menjadi konselor di lembaga psikologi (memberi terapi), pendamping guru di sekolah, atau bekerja di bidang yang lebih luas seperti membuat peraturan di suatu lingkungan (lengkap dengan konsekuensinya). Konsultasi dengan ahli di bidang ini akan menghasilkan sebuah sistem reward-punishment dalam menyelesaikan masalahmu. Psikologi behavioral merupakan cabang yang sudah mulai menurun pemakaiannya, meskipun masih dapat dipakai dalam beberapa kasus
10. Psikologi Eksperimental
Psikolog eksperimental adalah mereka yang bekerja di laboratorium (baik laboratorium di ruangan mau pun laboratorium terbuka yang berada di masyarakat) untuk membuktikan hal-hal yang mempengaruhi kondisi psikologi seseorang. Misalnya, dengan bekerja sama dengan ahli Psikologi Pendidikan, mereka mencari tahu efek suara bising dengan kemampuan seorang murid untuk menyerap materi pelajaran. Ahli psikologi di cabang ini lebih mampu untuk melihat pola di masyarakat secara general (sebagai kelompok) dibandingkan memberikan terapi untuk orang-per-orang.
11. Psikologi Forensik
Psikologi Forensik berhubungan dengan bidang hukum. Pekerjaan mereka adalah memberikan kesaksian ahli di persidangan, mewawancara anak yang dicurigai menjadi korban abuse, membantu anak menyiapkan diri untuk memberi kesaksian, dan mengukur kondisi mental terdakwa.
12. Psikologi Kesehatan
Cabang ini mempelajari tentang cara untuk menjaga kesehatan dan menghadapi masa sakit. Mereka memiliki kompetensi untuk menasihati pasien, keluarga pasien atau bahkan orang yang masih sehat tentang cara untuk mempertahankan kondisi tubuh agar tetap sehat. Tentu sebaiknya kita hanya pergi berkonsultasi ke mereka jika memiliki masalah psikologis yang mempengaruhi kesehatan fisik seseorang.
13. Psikologi Kepribadian
Setiap orang itu unik, dan cabang psikologi ini mencoba memetakan kepribadian-kepribadian yang ada di dunia. Misalnya, dengan alat ukur yang sudah distandarkan, ahli di cabang ini bisa mengetahui apakah kamu seorang ekstrovert atau introvert, serta berdasarkan temuan ini mengetahui bagaimana cara terbaik untukmu mendapatkan energi tambahan. Serta dengan alat ukur lain, bisa diketahui apakah kamu seorang pemikir (thinking) atau orang yang mengandalkan intuisi (feeling), dan pekerjaan apa yang cocok untuk dirimu. Ahli di bidang ini cukup baik untuk menjadi tempat konsultasi mengenai bakatmu dan pekerjaan seperti apa yang cocok denganmu.
14. Psikologi Sosial
Cabang Psikologi Sosial tertarik dengan perilaku sosial manusia (interaksi antara satu manusia dengan manusia lain): komunikasi nonverbal, rasisme, perilaku sebuah kelompok, interaksi sosial, dan lain-lain. Ahli di cabang ini biasanya lebih mampu mengatasi masalah psikologi kemasyarakatan daripada individu.
15. Psikologi Positif
Cabang ini adalah yang paling muda diantara yang lain. Pendekatan yang diambil adalah menguatkan nilai atau ciri positif yang dimiliki seseorang, sehingga dia dapat meraih kematangan dan kesuksesan yang optimal dalam hidupnya. Cabang psikologi positif ini melihat manusia sebagai mahluk yang dari sananya (ketika dilahirkan) sudah memiliki nilai positif. Ahli di bidang ini dapat menjadi konselor yang cukup baik, walau pun sebaiknya tidak menangani keluhan abnormalitas pada kejiwaan.
Bagaimanakah cara untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki ahli psikologi yang akan kamu datangi untuk konsultasi? Cara termudah adalah dengan melihat titel yang dimilikinya, orang yang memiliki titel sebagai psikolog (Psi.) adalah mereka yang dididik khusus untuk menjadi terapis. Cara lain adalah dengan menghubungi tempat prakteknya langsung dan menanyakan pendidikan spesialisasi yang telah dia tempuh. Tetapi jika kamu tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, kamu bisa melakukan googling dari namanya pun sudah cukup. Kamu bisa mengecek di mana ia menyelesaikan study-nya, dan apakah pendidikannya tersebut sesuai dengan permasalahan yang kamu atau keluargamu hadapi.
Jadi, selamat melakukan proses pencarian untuk menemukan ahli psikologi yang tepat bagi dirimu atau keluarga.



Artikel Terkait:

Read more at http://lenterablogger.blogspot.com/2012/05/cara-buat-artikel-terkait-scroll-bar.html#O8DI5OjM5JsWXsFK.99

Tidak ada komentar:

Posting Komentar